Kamis, 10 November 2016

ENERGI EKSTRA

Begitu banyak peran yang  kita jalani dalam kehidupan di dunia ini. Seperti anda, saya pun memerankan banyak hal, sebagai orangtua bagi anak-anak, sebagi atasan, juga menjadi bawahan dari sistem birokrasi yang ada. Saya pun dosen, guru  freelance pada Yaysan Qatar Charity yang memfokuskan programnya  pada pemberdayaan anak yatim. Dan  jangan lupa, saya juga seorang tetangga dan anggota arisan Gang di lingkungan tempat  tinggal saya.

Seringkali peran tersebut  berjalan bersamaan, yang harus dilaksanakan dalam satu watu. Padahal setiap peran tadi terdapat tanggungjawab besar dan tugas yang tak mudah. Kadang  setelah menuntaskan satu tanggungjawab, muncul lagi tanggungjawab lain dalam waktu bersamaan.

Tentunya ini membutuhkan energi ekstra yang harus selalu siap, agar saya mampu menuntaskan tanggungjawab dan tantangan peran tadi.

Bagaimana solusi masalah ini? Sayapun mencoba menduskusikan hal ini kepada senior saya yang  memiliki jam terbang tinggi dalam permasalahan ini.

Alhamdulillah, dia pun memberi nasihat yang sampai saat ini masih terbukti manjur bagi kehidupan saya sampai saat ini.

Pertama, saya mencoba sedapat mungkin menghindari  melakukan  banyak pekerjaan dalam satu waktu, karena ketika kita tidak  fokus pada satu hal, justru menumbulkan potensi melemahkan kemampuan energi ekstra kita yang terbuang sia-sia, tanpa mendapatkan hasil maksimal.

Jadi, biasakanlah melakikan satu pekerjaan  dalam satu waktu saja. Misalya saat berada di kantor, upayakan semaksimal mungkin untuk menuntaskan tugas di kantor tanpa dicampuri dengan urusan rumahan. Sebaliknya, saat berada di rumah, saya benar-benar melupakan  beban pekerjaan.

Kata kuncinya adalah fokus. Saat di rumah, saya memfokuskan diri pada tugas seorang isteri dan menjadi ibu bagi ketiga anak saya.

Kedua, mengaktifkan seluruh energi baik fisik maupun mental untuk  menyambut berbagai tugas yang  sudah terpampang nyata di depan mata.

Ketiga, mencari sosok tokoh yang saya teladani dalam hal kemampuannya  mengelola berbagai peran di dunia ini. Saya ikuti cara berpikirnya, pola hidupnya, semangat dan  energi yang tidak pudar, dan menginspirasi banyak orang.

Ternyata cara ini manjur bagi seorang perempuan yang selalu di kelilingi keruwetan menjalankan berbagi peran. Apa ada lagi nasihat anda? (Sri Hidayanti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar